SIKLUS-INDONESIA, MANADO – Musibah KM Barcelona di perairan Talise, Minahasa Utara, menyisakan banyak cerita pilu, terselip di antara aksi heroik dalam tindak penyelamatan yang dilakukan berbagai pihak.
Salah satu kisah pilu dalam tragedi kebakaran kapal laut rute Manado-Talaud ini, Minggu (20/7/2025) ini dimana seorang wanita hamil dan bayinya harus kehilangan nyawanya, telah memantik belasungkawa dan simpati beserta dukungan bagi keluarga yang berduka.
“Saya sebagai pimpinan Wulan LMI beserta jajaran pengurus dan seluruh keluarga besar Wulan menyatakan turut berdukacita yang mendalam, walaupun saya menyadari, ucapan ini tidak akan mampu menghapuskan rasa sakit dan duka atas kehilangan yang dialami dan dirasakan keluarga,” lirih Dr. Marlina, Ketua Umum/Tonaas Wulan LMI.
Sebagai wanita yang juga ibu, menurut Marlina, dia dapat menyelami kehilangan yang dirasakan suami serta seluruh keluarga besar korban.
“Untuk itu saya mengajak kita semua; mari fokus pada cinta yang dimiliki ibu untuk bayinya dan ikatan unik yang mereka bagikan walaupun harus berakhir karena tragedi ini,” ajaknya.
Diiringi harapan dan doa agar kiranya keluarga yang ditinggalkan diberikan Tuhan kekuatan untuk menghadapi peristiwa duka ini. Demikian juga seluruh keluarga korban tragedi ini.
Wulan LMI berharap semua pemilik kapal, agar dapat beroperasi sesuai Standard Operasional Prosedur (SOP) dengan mengutamakan savety demi keselamatan penumpang.
Tragedi itu, kata dia, dapat dijadikan pembelajaran bagi pihak berwenang memperketat pemeriksaan kapal-kapal yang beroperasi agar sesuai SOP sehingga tidak terjadi lagi kejadian seperti ini.
Menurut Marlina, ada banyak info yang didapatkan Wulan LMI tentang kejadian itu, namun dia meminta semua pihak menyerahkan pengusutannya kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Rasa duka yang mendalam ini mendorong seluruh Wulan LMI memasang tagar #TURUTBERDUKACITAKORBAN BARCELONA 🙏 di medsos pribadi anggotanya maupun grup.(dkg)