SIKLUS-INDONESIA.ID, Bintuni/Papua Barat – Penyediaan sarana dan prasarana berupa fasilitas umum (fasum) yang telah dibangun sudah menjadi kewajiban bagi pihak tertentu untuk menyelesaikan tanggung jawabnya.
Namun apa jadinya, jika sebuah bangunan yang sudah di bangun dengan uang rakyat belum memberikan asas mamfaat bagi masyarakat.
Seperti halnya, pembangunan gedung terminal pelabuhan bintuni yang dikendalikan langsung oleh dinas perhubungan provinsi papua barat sampai saat ini belum memenuhi kewajibannya terkait fasilitas kebutuhan masyarakat.
Kondisi gedung terminal bintuni yang sudah 4 tahun sudah rampung pembangunanya, namun sampai saat ini belum memenuhi kebutuhan bagi warga.
Persoalan ini, kini menjadi pertanyaan bagi warga masyarakat, mengeluhkan gedung terminal pelabuhan bintuni yang belum difungsikan hingga saat ini, sebab belum diserahkan oleh dinas perhubungan provinsi kepada pemda bintuni.
Terkait persoalan tersebut, kepala dinas perhubungan kabupaten teluk bintuni Victor E. Ririhena angkat bicara.
“ Persoalan terminal pelabuhan bintuni, sampai saat ini menjadi keluhan masyarakat karena belum difungsikan. kami sudah beberapa kali melakukan koordinasi dengan pihak perhubungan provinsi, mengusulkan agar supaya gedung terminal pelabuhan tersebut segera di serah terima kepada pemda bintuni demi kebutuhan masyarakat, “
Ucap Victor saat disambangi media siklus diruang kerja.
Ditambahkan victor, KUPP Kelas II Bintuni juga pernah meminta agar gedung terminal penumpang ini bisa diserahkan kepada mereka guna difungsikan namun hingga saat ini belum ada titik terangnya.
” Sesuai dengan prosedur, pemda bintuni bermohon kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat untuk segera dihibahkan atau paling tidak bisa diserah terimakan operasionalnya, sehingga gedung tersebut bisa difungsikan dan ada asas manfaat untuk masyarakat bintuni,” Pinta Victor.
Jika serah terima aset telah dilakukan, gedung ini akan menjadi aset milik Pemerintah bintuni dan akan dikelola peruntukkanya sesuai kebutuhan masyarakat.
” Gedung terminal pelabuhan ini beberapa kali diperbaiki dengan kondisi rusak, meski belum dihibahkan juga. di tahun 2022 sempat dikunjungi oleh kepala dinas perhubungan provinsi papua barat Agustinus Kadakolo, mengecek langsung kondisi dilapangan. mungkin dengan adanya kunjungan beliau ada keajaiban. namun sampai saat ini belum ada kejelasan yang pasti, ” pungkas Victor dengan nada sesal. (Ot3n)