Siklus-Indonesia.Id, Gorontalo Utara – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Ichsan Gorontalo Utara (BEM UIGU) menyampaikan keprihatinan dan kecaman keras terhadap dugaan tindak kekerasan seksual yang dilakukan oleh oknum Kepala Desa di Kecamatan Tolinggula, Kabupaten Gorontalo Utara.
Kasus ini tidak hanya mencoreng integritas institusi pemerintahan desa, tetapi juga menimbulkan luka yang mendalam bagi korban yang masih di bawah umur. Tindakan keji seperti ini mencabik nilai-nilai moral, kemanusiaan, dan hukum yang berlaku di negara ini.
Aldi Mahmud selaku Plt. Presiden BEM Universitas Ichsan Gorontalo Utara Mendesak Penegakan Hukum Tanpa Pandang Bulu
“Kami menuntut aparat penegak hukum, untuk memproses kasus ini secara transparan, tegas, dan sesuai Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Jangan ada kompromi terhadap keadilan,” Kata Aldi.
Ia pun Mendorong Pemerintah Daerah Bersikap Tegas dan bersikap mengenai fenomena ini.
“Kami meminta Bupati Gorontalo Utara untuk segera mengambil tindakan administratif terhadap pelaku yang masih tercatat sebagai Kepala Desa, termasuk pemberhentian sementara demi menjaga wibawa pemerintahan dan kepercayaan publik,” Tambahnya.
ia menekankan bahwa Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) diminta turun langsung memberikan pendampingan psikologis dan hukum terhadap korban dan keluarganya. Negara harus hadir secara nyata untuk melindungi anak-anak dari kekerasan seksual.
ia pun mengegaskan bahwa BEM Berkomitmen penuh untuk mengawal jalannya proses hukum, memberikan advokasi sosial, dan melakukan edukasi publik agar tidak ada lagi anak-anak yang menjadi korban predator seksual, terlebih oleh pejabat publik.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, mahasiswa, dan organisasi kepemudaan untuk tidak diam. Ini bukan hanya soal satu kasus—ini adalah panggilan moral untuk melindungi masa depan generasi muda di Gorontalo Utara,” Pungkasnya. (S)