SIKLUS-INDONESIA.ID – Kabar bahagia untuk para nitizen penanti informasi adik Ukail, korban tabrak lari di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Tomilito, Gorontalo Utara, yang viral bersama kakeknya Pakaya Tolinggi.
Setelah 5 tahun berpisah, adik Ukail akhirnya dijemput oleh ayah kandung serta ibu sambungnya pada Senin (14/11/2023), sebagaimana dilansir dari Dailypost.id.
Diketahui adik Ukail dijemput usai polemik pengelolaan hasil donasi yang sebelumnya menciptakan ketegangan antara kakek Ukail, Pakaya Tolinggi dan relawan pendamping selesai.
Sebagai informasi, sejak awal Ukail tinggal bersama Kakek Pakaya Tolinggi di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara, setelah orang tuanya berpisah saat Ukail berusia 1,5 tahun.
Sartin Tolinggi, anak Kakek Pakaya Tolinggi atau tante Ukail, memberikan kesaksian bahwa Ukail tumbuh hanya bersama kakeknya.
“Ayah dari Ukail telah menikah lagi setelah sekira 1 tahun berpisah dengan ibu kandung Ukail. Hingga saat ini, Ayah Ukail telah memiliki keluarga baru di Manado,” kata Sartin.
Kedatangan Ayah Ukail dilakukan saat Kakek dan tante Ukail tengah mengurus pencabutan laporan yang dilayangkan kepada relawan pendamping Ukail di Polres Gorontalo pada Senin (14/11/2023).
Relawan tersebut juga memfasilitasi kedatangan Ayah Ukail sewaktu di Gorontalo dan menyerahkan hasil donasi sebesar 20 juta rupiah kepada ayah Ukail.Menurut kesepakatan keluarga sebelumnya dalam mediasi pada (13/11/2023), sisa donasi sebesar Rp150 juta yang terkumpul di relawan lainnya akan digunakan untuk pengobatan Ukail.
Dana tersebut akan diserahkan sepenuhnya kepada keluarga setelah Ukail dinyatakan sembuh.Namun saat ini menurut keluarga, Kakek Pakaya mengaku sangat merindukan adik Ukail.
“Kadang kalau sudah malam, mo duduk sandiri mo manangis ba inga-inga pa Ukail, biar bagaimana ini anak dari masih merah so deng dpe opa,” ungkap Sartin.
Meskipun Kakek Pakaya tidak memiliki penghasilan tetap, dia bisa menghidupi dan menyekolahkan Ukail yang saat ini duduk di bangku di SD. “Opa memang sering dapat bantuan dari desa,” tambah Sartin.
Sebagai saksi perjalanan hidup Kakek dan Ukail, Sartin menjelaskan meski kehidupan mereka tidak selalu berkecukupan, Ukail tidak pernah kekurangan kasih sayang dari kakeknya.
“Ukail sudah menganggap kakek sebagai ayah sekaligus ibu. Sedangkan Ukail tidak pernah mau jauh-jauh dari ti opa,” pungkas Sartin, mencerminkan ikatan batin yang erat antara Ukail dan kakeknya.
Editor : Redaksi